السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Zakat Fitrah lazimnya dibayar dengan bahan makanan pokok seperti beras. Namun, ada pula yang membayarnya dengan uang. Bolehkah berfitrah dengan menggunakan uang dan apakah dibolehkan di dalam ruang mesjid kita membayar zakat fitrah?
Menurut Ustaz Syaukani Arsyad dari Qur'anic Intelligence Center (QIC), mengenai Zakat fitrah, para ulama' sejak dahulu kala ada beda pendapat apakah zakat fitrah boleh dibayarkan dengan uang atau harus dengan makanan (makanan pokok)? Jumhur (kebanyakan) ulama' menyatakan bahwa zakat fitrah harus dibayar dengan makanan pokok, sebesar satu sha' (kira-kira 3 kg).
Mereka berdalil dengan banyak hadits, diantaranya:
"Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam mewajibkan zakat fithri berupa satu sho' kurma atau satu sho' gandum bagi setiap muslim yang merdeka maupun budak, laki-laki maupun perempuan, anak kecil maupun dewasa. Beliau shallallahu `alaihi wa sallam memerintahkan untuk menunaikan zakat ini sebelum orang-orang berangkat menunaikan Salat Id." (HR Bukhari No 1503).
Lantas, apakah boleh seseorang mengeluarkan zakat fitrah atau zakat yang lainnya dengan uang? Para ulama berbeda pendapat terkait masalah ini. Pendapat pertama: boleh membayar zakat fitrah dan yang lainnya dengan menggunakan qimah (mata uang). Pendapat kedua: tidak boleh membayar zakat dengan qimah (mata uang). Ketiga: diperbolehkan membayar zakat dengan qimah bila ada kemaslahatan.
Menurut Syaukani, kemaslahatan membayar zakat dalam bentuk uang pada saat ini merupakan sesuatu yang tidak bisa dipungkiri. Kebutuhan mustahik sangat beragam. Tidak hanya sebatas bahan makanan pokok. Bahkan, kadang kala memberikannya dengan bahan pokok justru merugikan penerima zakat. Sebab, untuk memenuhi kebutuhan yang lain, ia harus menjual lagi harta zakat yang ia terima dengan harga di bawah standar.
Syaikh Yusuf Al-Qardhawi memberikan suatu argument yang cukup kuat alasan Rasulullah saw, pada waktu itu, memerintahkan zakat fitrah dalam bentuk makanan pokok. Kala itu, tidak semua orang memiliki dinar atau dirham. Akses mereka terhadap bahan pokok lebih mudah.
Dengan begitu, apabila Beliau saw memerintahkan zakat dalam bentuk uang tentu akan membebani umat muslim. Maka, Nabi Muhammad saw memerintahkan zakat dalam bentuk bahan makanan pokok. Berbeda halnya saat ini, situasi telah berubah. Seseorang lebih mudah mendapatkan uang daripada bahan makanan pokok. Dengan demikian, memberikan zakat dalam bentuk uang memang benar-benar memberikan maslahat. pembayarannya tentu saja dapat dilakukan di dalam masjid.
Wallahu a'lam bissawab
جَزَكُمُ الله خَيْرًا كَثِيْرًا
5 Komentar:
Gema Takbir Menyapa Semesta,
Membesarkan dan Mengagungkan Yang Maha Esa nan Maha Suci,
Bersihkan Hati Kembali Fitri di Hari Kemenangan,
Terkadang Mata Salah Melihat dan Mulut Salah Berucap,
Hati kadang salah menduga serta Sikap Khilaf dalam Berprilaku,
Bila Ada Salah Kata, Khilaf Perbuatan dan Sikap,
Bila Ada Salah Baca dan Salah Komentar,
Mohon Dimaafkan Lahir dan Batin,
Selamat Idul Fitri 1 Syawal 1434 H
Selamat Hari Raya Aidilfitri
Maaf Zahir Bathin
Terimakasih penjelasan zakatnya.
klo sy lebih stju dg beras, biar pgi hari raya ny gak adA yg kelpran, dan semuany dh mempersiapkn hidangan malm hariy, jadi semua ny merata mersakn lebaran... adapun klo brpa ung mending di ksh sblm dtang har raya sgbi rasa syukur/zakt mall .. salam blogger .. . :-)
jelas boleh yang penting sesuai harga beras yang dimakan setiap hari.
Salam Kenal Dari Kami galeri-obat.com Menjual Aneka Produk Kesehatan Pria Dan Wanita Terlengkap Dan Terlaris.
✔ Obat Pembesar Penis
✔ Jual Obat Pembesar Penis
✔ Obat Pembesar Penis Alami
✔ Obat Pembesar Penis Permanen
✔ Obat Pembesar Penis Herbal
✔ Vimax
✔ Vimax Asli Canada
✔ Agen Resmi Vimax
✔ Vimax Asli
✔ Vimax Pills
----------------------------------------------------
✔ Obat Pembesar Penis KLG
✔ Jual Obat Pembesar Penis KLG
Posting Komentar
"Bila Anda berkenan, dengan segala kerendahan hati, saya mohon, sudilah menuliskan komentar di sini; Bagi Anda yang berniat Copas konten blog, saya persilahkan, dan tolong link balik diikutkan. Terima kasih, Love and Peace".